Jan 17, 2014

Teknik Radiografi : BNO IVP

IVP (INTRAVENA PYELOGRAFI)
• Pengertian: pemeriksaan secara radiografi dari saluran perkencingan (tract. Urinarius) dengan menggunakan bahan kontras positif yang disuntikan melalui pembuluh darah vena (intra vena)
• Tujuan: u/ melihat anatomi dan fisiologi dari tract Urinarius

INDIKASI PEMERIKSAAN :
 
nephrolithiasis (adanya batu pada ginjal)
nephritis (peradangan pada ginjal)
uretrolithiasis (adanya batu pada ureter)
uretrisis (peradangan pada ureter)
vesicolithiasis (adanya batu pada vesica urinari)
cystitis (peradangan pada vesica urinari)
tumor pada tract. Urinari
kanker pada tract Urinari
hypertensi
hipertrofi prostat


KONTRA INDIKASI :
•alergi terhadap bahan kontras
•pasien dalam keadaan lemah jantung

PERSIAPAN
1.Persiapan pasien
        a. 2 hari sebelum pemeriksaan makan makanan yang tidak mengandung serat, mis: bubur kecap
b. makan terakhir sebelum pemeriksaan jam 19.00 WIB
c. jam 20.00 WIB minum garam Inggris 30 gr/dulcolax
d. sampai jam 23.00 WIB boleh minum bila haus
e. selanjutnya puasa sampai dilakukan pemeriksaan keesokan harinya, termasuk bicara & merokok
f. sebelum naik ke meja pemeriksaan, pasien diminta untuk BAK terlebih dulu pada saat pemeriksaan pasien diminta membawa air putih sebanyak 1 liter
 

  2.Persiapan Alat 
      a. Contras media yang beriodium
      b. Spuit disposible
      c. Stuwing band
      d. Kapas alkohol
      e. Plester
      f. Alat kompresi
      g. Obat-obatan emergency


TEKNIK PEMERIKSAAN

       
1. Plain foto BNO AP (sebelum injeksi)
Menggunakan kaset 30 x 40 (disesuaikan dengan tubuh pasien) yang diletakkan memanjang.
PP : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar dengan garis tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan kedua tangan lurus disamping tubuh.
PO : 1. Aturlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasi; 2. Atur long axis tubuh sejajar dengan long axis film; 3. Aturlah kaset dengan batas atas pada diafragma, dan batas bawah pada sympisis pubis.
CP : Umbilikus
CR : Vertikal tegak lurus film
 2. Foto 5 menit post injeksi
Menggunakan kaset 24 x 30 yang diletakkan melintang.
PP : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar dengan garis tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan kedua tangan lurus disamping tubuh.
PO : 1. Aturlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasi; 2. Atur long axis tubuh sejajar dengan long axis film; 3. Aturlah kaset dengan batas atas pada processus xypoideus dan batas bawah pada crista iliaca/SIAS
CP : pertengahan film
CR : Vertikal tegak lurus film
 3. Foto 15 menit post injeksi
Menggunakan kaset 30 x 40 (disesuaikan dengan tubuh pasien) yang diletakkan memanjang.
PP : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar dengan garis tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan kedua tangan lurus disamping tubuh.
PO : 1. Aturlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasi; 2. Atur long axis tubuh sejajar dengan long axis film; 3. Aturlah kaset dengan batas atas pada diafragma, dan batas bawah pada sympisis pubis.
CP : Umbilikus
CR : Vertikal tegak lurus film
4. Foto 30 menit post injeksi
Menggunakan kaset 30 x 40 (disesuaikan dengan tubuh pasien) yang diletakkan memanjang.
PP : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar dengan garis tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan kedua tangan lurus disamping tubuh.
PO : 1. Aturlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasi; 2. Atur long axis tubuh sejajar dengan long axis film; 3. Aturlah kaset dengan batas atas pada diafragma, dan batas bawah pada sympisis pubis.
CP : Umbilikus
CR : Vertikal tegak lurus film
5. Foto post mixi
Menggunakan kaset 30 x 40 (disesuaikan dengan tubuh pasien) yang diletakkan memanjang.
Semua foto dikonsultasikan ke dokter spesialis radiologi. Jika dokter meminta foto post mixi, pasien diminta untuk buang air kecil untuk mengosongkan blass dari media kontras.
PO : 1. Aturlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasi; 2. Atur long axis tubuh sejajar dengan long axis film; 3. Aturlah kaset dengan batas atas pada diafragma, dan batas bawah pada sympisis pubis.
CP : Umbilikus
CR : Vertikal tegak lurus film
Tujuan foto 5, 15, 30, PM, yaitu :
Foto 5 menit untuk melihat dan menilai neprogram / fungsi ginjal
Foto 15 menit untuk melihat ureter
Foto 30 menit untuk melihat vesica urinaria apakah sudah terisi bahan kontras atau belum
Foto PM untuk melihat pengosongan blass
Bahan kontras yang disuntikkan melalui vena fossa cubiti akan masuk ke ginjal. Berikut alur perjalanan bahan kontras, Yaitu sebagai berikut :
Bahan kontras yang disuntikkan melalui vena fossa cubiti akan mengalir ke vena capilaris, vena subclavia, kemudian ke vena cava superior. Dari VCS bahan kontras akan masuk ke atrium kanan dari jantung, kemudian ke ventrikel kanan dan mengalir ke arteri pulmo. Kemudian mengalir ke vena pulmo menuju atrium kiri kemudian ventrikel kiri dan mengalir ke aorta, serta terus mengalir menuju aorta desendens kemudian kedalam aorta abdominalis dan masuk kedalam arteri renalis dan mulai memasuki korteks ginjal.

Kelebihan dan kekurangan pemeriksaan BNO IV, yaitu :
Kelebihan :
1.      Bersifat  non invasif
2.      Relatif aman
3.      Memiliki nilai diagnosa yang tinggi
Kekurangan :
1.      Dapat menimbulkan alergi terhadap media kontras
2.      Ibu hamil dilarang melakukan pemeriksaan ini.
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan foto BNO IVP, Yaitu :
  1. Jangan lupa memberi marker “BNO”, “5”, “15”, “30”, “PM” sesuai dengan interval waktu.
  2. Pemeriksaan dilakukan menggunakan grid sebagai penyerap radiasi hambur, jika tidak menggunakan bucky potter grid, gunakan lysolm grid.
  3. Persiapan pasien yang baik akan menghasilkan gambaran IVP yang baik pula.
  4. Proteksi radiasi bagi pasien juga harus diperhatikan seperti membatasi lapangan penyinaran.
  5. Peng-ekspos-an dilakukan saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh (aba-aba pemeriksaan : “tarik nafas… buang nafas….tahan!!!!”. hal ini bertujuan untuk menghindari kekaburan objek karena pergerakan saat bernafas.
Perawatan pasien setelah pemeriksaan IVP?
  1. Pasien diminta untuk istirahat yang cukup
  2. Pasien diminta untuk minum air putih yang banyak untuk menghilangkan bahan kontras dari tubuh.
 

1 comment: