High and Low kV Tehnik

MAKALAH HIGH AND LOW KV TECHNIQUE


BAB I

Teknik Radiografi : RPG

Teknik Radiografi Retrograde Pyelography (RPG)

1. Pendahuluan 
  • Pemeriksaan ini dilakukan apabila sistem urinary sudah tidak berfungsi.
  • Media kontras dimasukkan berbalik atau melawan jalannya alur sistem urinaria melalui sistem pelviocaliceal dengan memasang kateter.
  • Pemasangan kateter adalah dengan melakukan bedah minor oleh dokter urology di ruang bedah.
  • Umumnya dilakukan untuk menunjukkan letak urinary calculi atau jenis kerusakan lain.
2. Pengertian 
Teknik atau prosedur atau tata cara pemeriksaan sistem urinaria dengan menggunakan sinar-X dan memasukkan media kontras secara retrograde (berlawanan dengan alur sistem urinaria) untuk menegakkan diagnosa.


Teknik Radiografi : BNO IVP

IVP (INTRAVENA PYELOGRAFI)
• Pengertian: pemeriksaan secara radiografi dari saluran perkencingan (tract. Urinarius) dengan menggunakan bahan kontras positif yang disuntikan melalui pembuluh darah vena (intra vena)
• Tujuan: u/ melihat anatomi dan fisiologi dari tract Urinarius

Teknik Radiografi : Oesofagus Maag Duodenum

MAKALAH TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI KONTRAS OMD 

Jan 16, 2014

PROSES TERJADINYA SINAR X


Proses terjadinya sinar x adalah sebagai berikut :
a.       Katoda (filament) dipanaskan (besar dari 20.0000C) sampai menyala dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator.
b.      Karena panas electron-elektron dari katoda (filamen) terlepas.c.       Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, elektron-elektron gerakannya dipercepat menuju anoda yang berpusat di focusing cup.d.      Awan-awan elektron mendadak dihentikan pada target (sasaran) sehingga terbentuk panas (99%) den sinar x (1%)e.       Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar x, sehingga sinar x yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela.f.       Panas yang tinggi pada target (sasaran) akibat benturan electron dihilangkan dengan radiator pendingin.

Jan 14, 2014

SEJARAH RADIOLOGY

Wilhelm Conrad Roentgen seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg, Jerman, pertama kali menemukan sinar Roentgen pada tahun 1895 sewaktu melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Saat itu dia melihat timbulnya sinar fluoresensi yang berasal dari krostal barium platinosianida dalam tabung Crookes-Hittorf yang dialiri listrik. Ia segera menyadari bahwa fenomena ini merupakan suatu penemuan baru sehingga dengan gigih ia terus menerus melanjutkan penyelidikannya dalam minggu-minggu berikutnya. Tidak lama kemudian ditemukanlah sinar yang disebutnya sinar baru atau sinar X. Baru di kemudian hari orang menamakan sinar tersebut sinar Roentgen sebagai penghormatan kepada Wilhelm Conrad Roentgen.

Wilhelm Conrad Roentgen